Tuesday, February 13, 2007 |
Wujud cita good governance |
Kampus adalah sebuah wadah yang didalamnya terdapat berbagai element, yang didalamnya memiliki kepentingan yang berbeda. Mahasiswa sebagi salah satu komonen yang yang ada dikampus merupakan sosok yang paling penting dalam menggambarkan dinamisasi kampus. Peran mahasiswa sebagai agen social of change telah dipersiapkan dan dibentuk guna meneruskan periodesasi masyarakat sebelumnnya. Oleh karena itu bentuk kegiatan mahasiswa tidak lepas dari gambaran kegiatan didalam lingkungan masyarakat. Peran yang paling menonjol dari kelompok mahasiswa adalah peran-peran intelektual dan politik. Peran politik yang dilakukan dilingkungan kampus bertuajuan untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin kedepan yang lebih berkualitas. Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi diharapkan mampu melakukan sebuah inovasi baru demi kemajuan bangsa dan negaranya. Potensi-potensi yang terdapat dalam diri mahasiswa adalah modal yang sangat besar untuk melakukan sebuah perubahan yang lebih positif.
Negara kampus Dalam menyalurkan hasrat perpolitik mahasiswa mempuanyai sebuah media yang mampu menggojlog mahasiswa dan membentuk mahasiswa menjadi seorang pemimpin masa depan. Penulis yakini bahwa mahasiswa yang memiliki interest terhadap hal tersebut merupakan calon-calon yang akan menggantikan pemimpin masyarakat dimasa yang akan datang. Bagi penulis media tersebut dibahasakan sebagai negara kampus, yang memiliki sebuah struktur pemeritahan yang teratur dan memiliki undang-undang yang menajdi dasar perilaku kehidupan berpolitik. Diaktakan sebagai sebuah negara karena didalam kampus sendiri memiliki ciri-ciri sebuah negara yaitu memiliki pemimpin, masyarakat yang dipimpin, walaupun orang yang tinggal dikampus akan mengalami perguliran. Seperti yang dikatan oleh sabirin harahap syarat-syarat yang harus dimilki oleh sebuah negara adalah: harus ada daerah tertentu, hars ada rakyat, dan harus ada pemerintahan yang berdaulat. Okehlah kalaupun negara yang maksud tidak sama dengan apa yang dikatan sabirin harahap, jika pendapat tersebut kita tarik kedalam kampus maka hal itu bisa dijadikan gambaran negara kampus. Dalam pembahasan negara kampus ini penulis akan lebih menekankan pada yang sisi pemerintahan yang memiki kedaulatan baik kedalam maupun keluar. Pemerintahan kampus atau yang biasa disebut student goverment merupaka kristalisasi dari harapan dan cit-cita dari seluruh mahasiswa. Oleh karena itu bagaimana student goverment itu betul-betul mampu menjadi fasilitator dari aktivitas-aktivitas mahasiswa dalam mengembangkan diri-dan aktifitas-aktifitasnya baik dalam akademik maupun politik. Pemerintahan kampus yang berkualitas dapat diwujudkan oleh kesadaran mutlak dari seluruh mahasiswa yang ada. Harus kita sadari bersama pembentukan pemerintahan kampus tidak berdasarkan paradigma ” bellum omnium contra omnes” atau ”homo homini lupus” dimana sebauh paradigama saling menyerang dan saling menguasi, siapa yang kuat dialah yang menang, semua orang adalah lawan yang harus dilawan dan ditundukkan. Tetapi pemerintahan kampus dibentuk atas dasar kesadaran bersama diamna kita saling membutuhkan dan menyadari ada kebutuhan-kebutuhan kolektif yang harus diperjuangkan secar bersama-sama. Oleh karena semua mahasiswa memilki hak dan kedudukan yang sama dalam pemerintahan kampus tersebut. Atas dasar paradigma tersebut maka wujud dari student goverment harus memiki corak yang menggambarkan kebersamaan, demokrasi, dan menbghargai terhadap hak-hak yang lain. Komponen-komponen yang mengiringi terbentuknya good student goverment adalah: keterbukaaan (transparant) syarat pokok dalam sebuah pemerintahan yang baik adanya hubungan komunikasi secara terbuka, dengan terbentuknya keterbukaan maka tidak akan ada pihak yang dirugikan dari sebuah kebijakan yang dibuat dan penghargaan terhadap hak mahasiswa lebih di jungjung. pemerintahan yang bersih syarat mutlak dari pemerintahan yang baik adalkah niatan dan berusaha sekuat-kuatnya untuk membentuk pemerintahannya bersih dari segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal itu bisa dilakuakn jika pemerintah yang dipilih memiliki kesadaran untuk memangawali dari dirinya sendiri sejau mungkin menghindari dari kemunafikan yang akan merugikan rakyatnya. Indikasi terbentuknya pemerintahan yang bersih adalah keikhlasan, kesungguhan dan kejujuran dari seorang pimpinan pemerintah. membentuk jaringan seluas-luasnya sebuah negara tidak bisa begitu saja kuat dan dapat pengakuan dari yang lain jika tidak berusaha untuk melakukan hubungan institusi yang lain, oleh karena itu jaringan yang luas merupakan modal untuk mengembangkan ekonomi, sosial dan keamanan.jaringan yang dapat dilakukan harus dari berbagi level dari mulai lembaga-lembaga tinggi negara secara makro (nasional), kemudian lembaga-lembaga kemahasiswaan dilembaga-lembaga tinggi yang lain, juga institusi yang ada dibawahnya yang suatu waktu dibutuhkan. kemandirian sebuah pemerintahan dikatakan baik dan berkualitas jika ia mampu memandirikan rakyatnya, sifat dari ketergantungan masyarakatnya tidak terlalu besar, permasalahn yang dihadapi masyarakat tidak diberikan solusi secara instant sehinggga masyarakat merasa ketergantungan, tetapi bagaimana pemerintah mampu memberikan solusi yang berupa alat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya. Kemandirian ini bisa dalam bentuk kemandirian propesi, kemadirian ekonomi, maupun kemandirian pendidikan. Itu diantaranya komponen yang mengiringi terbetuknya pemerintahan yang baik dan berkualitas (good student goverment) |
posted by Kharien @ 10:52 PM |
|
|
|
About Me |
Name: Kharien
Home: Cianjur, Jawa barat, Indonesia
About Me:
See my complete profile
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Links |
|
Desah sabda pandita
Affiliates |
|
|